Sebagai manusia, kita perlu bersosialisasi dan bermasyarakat karena memang pada dasarnya kita membutuhkan itu. Tapi memercayai seseorang adalah hal yang berbeda.
Kita perlu memastikan orang yang kita percaya memang dapat dipercaya. Tidak hanya omongan saja, apalagi sekedar katanya katanya.
Kita pasti pernah mengalami percaya pada orang yang salah. Seperti misalnya kita menceritakan rahasia dan ia membeberkannya, menitipkan barang tapi malah hilang dsb.
Ini menandakan bahwa kemampuan kita untuk memercayai seseorang belumlah cukup. Kita perlu mengasahnya terus menerus agar selalu dapat orang yang bisa dipercaya.
Namun sepertinya ini bukanlah tindakan yang tepat. Karena kita harus dikhianati berkali-kali, puluhan kali, atau bahkan jutaan kali supaya ahli dalam memberikan kepercayaan.
Daripada ingin menjadi ahli dalam membedakan mana orang yang dapat dipercaya dan mana yang tidak. Lebih baik kita percaya bahwa tidak ada orang yang dapat dipercaya dunia ini.
Dengan demikian, tidak ada ekspektasi yang tinggi, tidak ada pengkhianatan, dan tentunya tidak ada rasa kecewa. Jika tetap ada, setidaknya tidaklah banyak.
Untuk membuktikan bahwa memang tidak ada yang dapat dipercaya di dunia ini, silakan kita lihat berita saja. Betapa banyak angka perceraian, suami membunuh istri, istri meracuni suami, bapak memperkosa anaknya, anak membunuh bapaknya, dan masih banyak lagi.
Dalam beberapa kasus tersebut terbukti bahwa dalam keluarga saja kita tidak bisa selalu percaya. Apalagi kepada teman atau bahkan kepada orang yang baru kita kenal.
Satu-satunya yang dapat dipercaya di dunia ini adalah diri sendiri.
So, apakah kamu sudah percaya pada diri sendiri atau masih menggantungkan kepercayaan pada orang lain?
Jangan ceritakan kepadaku, karena mungkin aku akan mengkhianatimu.