Antara blog gado-gado dan niche khusus

Sejatinya tidak ada niche yang lebih spesial dari niche lainnya. Semua dapat berjalan baik tergantung apa yang kita bisa serta tergantung apa yang kita suka. Jangan memaksakan diri untuk mengikuti niche orang lain, tanpa kita menguasai dan menyukainya. Karena itu akan menyusahkan kita di pertengahan jalan.
Hasan Askari: Antara blog gado-gado dan niche khusus

Salah satu hal yang menjadi pertimbangan terbesar saat membuat blog baru ialah mengenai niche. Secara bahasa, Niche merupakan bahasa Inggris yang jika diartikan akan bermakna:
Pekerjaan atau posisi yang cocok atau disukai seseorang
Hasan Askari: Makna Niche

Istilah ini, entah kapan diawalinya, menjadi sangat erat digunakan dalam dunia blog dan website. Pastinya, pemahaman mengenai niche ini pun harus dikuasai oleh para blogger.

Waktu saya masih duduk di bangku sekolah menengah, saya pernah mencoba beberapa kali membuat blog. Ya, walaupun blognya masih numpang saja alias masih blogspot. Kendala terbesar yang saya hadapi ialah menentukan niche untuk blog itu. Lagian di saat itu, pengetahuan saya sangat sangat minim sekali. Sehingga wajar saja, jika semua blog tersebut terpuruk lalu musnah begitu saja.

Begitupun saat membuat blog ini (hasanaskari xyz). Saya benar-benar bingung ingin mengambil niche apa. Apalagi setelah saya sadari bahwa nama domain ini tak ada hubungannya sama sekali dengan niche manapun. Makanya, saat itu saya agak sedikit minder untuk tetap mempertahankan blog ini, tapi ya mau gimana lagi, itulah satu-satunya nama yang saya punya.

Jika diibaratkan membangun rumah, saya bisa katakan bahwa niche mempunyai peran sebagai gambaran rumah – yang dikerjakan oleh seorang arsitek. Apabila kita salah menentukan niche, besar kemungkinan blog kita akan mati ... dan ini pasti.

Dalam mengelola blog, kita harus dapat menjamin diri kita masing-masing supaya bisa selalu menelurkan postingan yang original. Salahnya mengambil niche, berpotensi besar menurunkan originalitas tulisan. Mungkin karena kehabisan ide, sebagian tulisan kita pun terpaksa copas dari blog lain – semoga ini tidak terjadi kepada kita. Padahal dengan menyalin tulisan orang lain, blog kita akan dipandang rendah oleh robotnya Google.

Berangkat dari kebingungan yang merajalela, akhirnya saya menyempatkan waktu khusus untuk mempertimbangkan secara matang mengenai niche blog ini. Memang sulit, tapi inilah jalan yang harus saya lalui.

Awalnya saya hanya ingin membuat blog seputar kepenulisan, sebab kebetulan saya suka menulis puisi dan kebetulan juga saya pernah ikut beberapa grup kepenulisan. Ya ... walaupun dengan skill apa adanya.

Ternyata setelah dijalani, masalah pun mulai berdatangan. Pertama, saya kurang terlalu paham dengan materi kepenulisan. Kedua, butuh waktu lama untuk menulis sebuah karya sehingga layak diposting.

Menulis cerpen, misalnya. Sebagai pemain baru dalam dunia kepenulisan, saya butuh waktu tiga minggu lebih untuk melahirkan satu cerpen. Ini tentu berpengaruh buruk untuk blog ini. Bayangkan jika sebulan hanya memposting satu tulisan, maka dalam setahun, blog ini hanya punya 12 tulisan. Pertanyaannya, apakah 12 tulisan yang saya buat sudah pasti berguna bagi pembaca?

Jelas tidak maksimal, bukan. Alih-alih ingin memberi manfaat kepada pembaca, malahan di waktu yang sama saya memubazirkan kesempatan dan waktu. Terlebih di dunia blog bukan hanya saya sendiri, melainkan ada jutaan orang yang mengadu nasib seperti saya.

Kemudian saya sedikit merambah ke ranah Blogger. Bukan tanpa sebab, melainkan karena saya suka utak-atik Blogger. Mulai dari merenovasi template hingga tetek bengek yang belum saya pahami. Melalui perkiraan yang saya punya;
Blogger semakin lama semakin banyak pengunjung. Dengan begitu, pasti banyak pula yang mencari tutorialnya
Maka dengan niche kepenulisan sekaligus Blogger, nasib pun saya adu.

Tak berjalan lama, saya pun mengalami peristiwa mirip seperti sebelumnya, ditambah lagi saya tidak memperhitungkan para mastah yang sudah berkecimpung bertahun-tahun. Bila Anda mencari tutorial Blog, pasti Anda akan menemukan situs yang itu-itu saja. Ini menunjukkan bahwa dunia Blog sudah dikuasai oleh mereka. Jika diibaratkan, situs mereka layaknya paus yang ada di lautan, sedangkan blog ini, tak ubahnya dari seekor ikan citul. Sial sekali pengibaratan ini.

Kemudian, dengan sering berkunjung ke berbagai blog, saya pun memperoleh pandangan yang berbeda. Bahwa hal-hal keseharian yang umum dilakukan manusia merupakan sesuatu yang amat berguna. Maka saya putuskan menambah niche lifestyle. Saya berpikir kata lifestyle ini mewakili tentang kehidupan sehari-hari. Walaupun dalam blog ini, tidak ada satu pun postingan yang bisa dikategorikan 100% lifestyle. Haha.

Melalui perjalanan yang tidak singkat itu, saya akhirnya memutuskan fokus pada niche gado-gado; niche yang isinya campuran seperti layaknya gado-gado. Lagi pula, ketidak-ahlian saya di bidang tertentu, membuat saya tambah yakin bahwa saya harus mengambil niche gado-gado. Pertimbangan yang paling penting ialah dengan memilih niche gado-gado, maka postingan saya berpotensi lebih banyak.

Itulah perjalanan saya memilih niche gado-gado, walaupun dalam deskripsi blog ini tidak tercantum tulisan gado-gado.
Adapun bagi Anda yang masih kesulitan menentukan niche, di sini akan sedikit saya ulas pertimbangan memilih niche khusus atau gado-gado.

Memilih niche khusus

Hal utama yang harus dipertimbangkan ketika memilih niche khusus ialah skill. Percuma saja, kita mengambil niche khusus tapi kita tidak menguasainya. Ini akan membuang waktu kita saja. Ada ribuan niche yang bisa kita ambil. Misalnya; Kesehatan, Pendidikan, Blogger, Lifestyle, Berita, Teknologi, Bisnis, Manajemen, Gadget, Keluarga, Wisata, Hiburan, Kendaraan, Fotografi, dan lain sebagainya. Skill yang mumpuni di suatu bidang dibutuhkan untuk menambah bobot tulisan.

Jangan sampai pengunjung datang ke blog kita lalu pergi tanpa kesan. Sebaliknya, kita harus memberikan kesan unik kepada pengunjung sehingga mereka bisa membedakan blog kita dengan blog lainnya. Beruntungnya, robot Google menyukai hal yang berbeda dan unik. Sehingga keuntungan pun berpihak kepada kita.

Memang untuk memberi kesan tidak harus menggunakan tulisan. Tapi bagaimanapun juga, bobot tulisan pengaruhnya sangat luar biasa dalam memikat pengunjung.

Selain itu, yang perlu dipertimbangkan ialah waktu. Idealnya, kita memilih niche yang jika kita menuliskannya tidak menghabiskan banyak waktu. Ada banyak orang di luaran sana yang bisa menulis konten hanya beberapa menit saja. Di sinilah tantangan kita. Semakin cepat kita menulis, semakin banyak pula konten yang akan dihasilkan.

Kelebihan memilih niche khusus ialah kita dapat lebih fokus menggali sebuah topik. Selain itu, biasanya blog kita akan dipandang sebagai blog yang serius. Serius membahas topik tertentu. Sehingga mereka yakin, konten yang kita sediakan kualitasnya terjamin.

Adapun kekurangannya ada pada persiapan. Jika persiapan kita tidak matang, mencakup penguasaan skill dan kecepatan membuat tulisan, maka tinggal dilihat saja hasilnya. Pasti tidak sesuai harapan.

Memilih niche gado-gado

Bagi saya, gado-gado merupakan niche yang prospektif. Karena dengan memilihnya, potensi pengunjung datang dari berbagai latar belakang pun semakin besar. Walaupun demikian, kita harus benar-benar tangguh mengolahnya.

Misal saja kita mengambil 3 niche untuk dijadikan gado-gado yaitu: teknologi, bisnis, dan kesehatan. Maka otomatis kita harus menguasai ketiganya bukan. Oleh karena itu, kita harus effort lebih dalam mengolahnya. Saya sebut ini sebagai kekurangan.

Sedangkan kelebihannya ialah kita akan jarang mengalami kebuntuan ide. Andai pun kita buntu di satu niche, masih ada niche lain yang siap memenuhi dunia ide kita. Sebab niche gado-gado cakupannya lebih luas dari niche khusus.

**

Akhir kata, itulah ulasan singkat mengenai niche khusus atau gado-gado. Sejatinya tidak ada niche yang lebih spesial dari niche lainnya. Semua dapat berjalan baik tergantung apa yang kita bisa serta tergantung apa yang kita suka. Jangan memaksakan diri untuk mengikuti niche orang lain, tanpa kita menguasai dan menyukainya. Karena itu akan menyusahkan kita di pertengahan jalan.

Baca juga:
8 skill dasar yang harus dikuasai oleh para bloggerAlasan penting memasang disclaimer bahasa Indonesia beserta contoh disclaimer bahasa Indonesia

Saya harap ulasan tersebut dapat berguna sebagai bahan pertimbangan bagi Anda yang membutuhkan. Sampai jumpa di postingan berikutnya.

Posting Komentar

Silakan komentar sesuai topik
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.